Senin, 12 November 2012


ALBERTO PIZZOLI / AFP
Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, bereaksi saat partai pekan ke-11 Serie-A melawan Pescara di Stadion Adriatico, Sabtu (10/11/2012). Juventus akhirnya menang 6-1.
TURIN, KOMPAS.com — Paris Saint Germain punya banyak uang, tetapi yang terpenting adalah cara membelanjakannya. Itu pendapat kiper dan kapten Juventus, Gianluigi Buffon.

"PSG klub yang beruntung, mereka punya banyak uang. Namun, dalam sepak bola, klub terkaya belum tentu menang," tandas Gigi, sapaan Buffon, kepada koran kondang Perancis, Le Parisien,Senin (12/11/2012).

Raksasa ibu kota Perancis itu memang menjadi primadona dalam bursa transfer musim panas lalu dengan pembelanjaan setara 100 juta euro (sekitar Rp 1,2 triliun). Sejumlah bintang didaratkan dan dominan di antaranya berasal dari Serie-A, seperti Thiago Silva, Zlatan Ibrahimovic, Ezequiel Lavezzi, dan Marco Verratti.

"Beberapa klub punya dana lebih minim, tetapi dengan pembelian lebih baik dan termasuk sisi sejarah. Mungkin dalam 50 tahun ke depan, orang akan lebih senang membicarakan PSG ketimbang Barcelona, Real Madrid, atau Juventus. Namun, tidak sekarang," ujar Buffon.

Bintang Italia memang mendapatkan porsi lebih banyak dan mungkin itu terjadi karena dua petingginya—Direktur Olahraga Leonardo plus Pelatih Carlo Ancelotti—merupakan alumni terdepan Serie-A.

Wajar kalau keduanya berkiblat ke Italia dan hal itu membuat sejumlah pesepak bola "Negeri Piza" melejit. Verratti, eks pemain Pescara, dan bekas kiper Palermo, Salvatore Sirigu, contohnya.

"Marco mendapatkan posisi utama di tim besar, yang juga tampil di Liga Champions, dan itu yang mereka janjikan di Paris. Di Italia, belum ada klub yang berani menawarkan posisi itu," sambung Buffon.

"Sirigu? Anak muda yang berbakat bagus, seorang kiper yang eksplosif dan reaktif. Sirigu melakukan hal yang tepat dengan pergi ke Paris," tuturnya.

Saat ini, Buffon tengah bertugas internasional bersama timnas Italia dan akan beruji tanding dengan Perancis, tim yang dibesut eks bos Juventus, Didier Deschamps.

"Bukan kejutan melihatnya sekarang menjadi Pelatih Perancis. Ia memang telah jadi nakhoda tim sebelumnya. Filosofi sepak bolanya tak melulu Italia, tetapi sudah Eropa karena ia pernah bermain di empat negara berbeda. Deschamps mengambil pengalaman terbaiknya sebagai bekal untuk melatih," papar Buffon.

Eks kiper AC Parma itu juga punya pendapat tersendiri tentang pemain berbakat "Les Bleus".

"Aku sangat menyukai Karim Benzema dan Franck Ribery, tetapi mereka bisa melakukan sesuatu lebih baik lagi. Bagiku, keduanya memiliki kualitas dan potensi untuk mencapai level Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo saat ini," ujar penjaga gawang 34 tahun itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar